Ivy Mike adalah kode yang diberikan pada test bom fusi nuklir pertama Amerika Serikat. Diledakkan pada tnaggal 1 November 1952 di sebuah pulau karang di Lautan Pasifik sebagai bagian dari uji Operasi Ivy. Bom ini merupakan uji penuh pertama desain Teller-Ulam, bom fusi satu stage, dan dianggap sebagai ujicoba bom hidrogen pertama yang berhasil diledakkan.
Bom "Mike" seberat 62 ton yang didesain oleh Richard Garwin, seorang mahasiswa Enrico Fermi, ini secara fisik sesungguhnya lebih mirip seperti bangunan sebuah pabrik daripada sebuah senjata. Di bagian pusatnya terdapat botol labu thermo silinder raksasa atau cryostat, yang menyimpan bahan fusi deuterium–tritium. Bom fisi yang umum (bagian primer) pada bagian akhirnya digunakan untuk menciptakan kondisi yang memicu reaksi fusi.
Primary stage -nya adalah sebuah bom fisi TX-5 pada sebuah ruang terpisah di atas rangkaian bom sesungguhnya. Stage fisi sekundernya menggunakan deuterium–tritium cair. Di bawahnya adalah sebuah sebuah batang plutonium silindris (untuk pengapian/sparkplug), yang digunakan untuk memicu raksi fusi. Melingkupi rangkaian ini adalah sebuah tamper uranium alam seberat 4,5 ton.; interiornya membentuk sebuah terowongan radiasi untuk menuntun X-rays dari bagian primer ke sekunder. Gunanya X-rays di sini adalah untuk meng-compress bagian sekundernya secara hydrodynamically, meningkatkan density dan temperatur deuterium ke level yang mengkondisikan reaksi termonuklir, dan meng-compress sparkplug untuk memicu kondisi supercriticality. Bagian paling luarnya merupakan casing terbuat dari besi baja setebal 25-30 cm. Seluruh rangkaian yang dijuluki "Sausage" ini berdiamter 2,03 meter dan tinggi 6,2 meter dan beratnya mencapai 54 ton. Sedangkan seluruh "bangunan" bom monster ini mempunyai berat 82 ton dalam bentuk bangunan alumunium yang disebut "shot cab" yang berlokasi di pulau Elugelab, Pasifik, bagian dari pulau karang Enewetak.
Uji ledakan dilakukan pada tanggal 1 November 1952 pukul 07:15 AM dan menghasilkan ledakan dari sebuah bom yang diperkirakan berkekuatan 10,4 - 12 megaton. Bagaimanapun juga 77% pemicu final berasal dari proses fisi cepat dari tamper uranium., yang berarti bom ini menghasilkan sampah radioaktif yang sangat hebat pula.
Bola Apinya selebar 5,2 km, dan awan cendawannya mencapai ketinggian 17 km dalam waktu kurang dari 90 detik. Semenit kemudian mencapai 33 km sebelum stabil di jarak 37 km dengan diameter di puncaknya melebar hingga diameter 161 km. Ledakan ini menciptakan kawah berdiamter 1,9km dan dalam 50 meter serta mengakibatkan terjadinya gelombang setinggi 20 kaki di lautan, juga meninggalkan wilayah sekitar pulau karang yang terkontaminasi berat selama beberapa waktu.
2. Bom Castle Bravo
Castle Bravo adalah code name yang diberikan kepada bom hidrogen termonuklir pertama buatan Amerika Serikat berkekuatan 15 megaton ini. Bom ini diledakkan pada tanggal 1 Maret 1954 di Bikin Atollm Marshal Islands sebagai bagian dari pengujian Operation Castle. Sampah radioaktifnya menjadi uji efek negatif radiasi rahasia yang mencemari populasi di sekitar lokasi pengujian termasuk kru dari kapal Jepang Daigo Fukuryū Maru ("Lucky Dragon No. 5") dan menuai kritik keras dunia internasional akibat resiko atmosferik termonuklirnya. Kekuatan ledak bom ini ekuivalen dengan 1200 kali kekuatan ledakan bom atm yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945 dalam Perang Dunia II.
Bom ini menggunakan deuteride untuk tahap fusi-nya dan tidak menggunakan cryogenic liquid seperti sebelumnya dalam project Ivy Mike yang menghasilkan bom dengan fisik sebesar bangunan kantor kecil dan sangat tidak praktis digunakan dalam perang. Dengan menggunakan bahan baru ini Castle Bravo merupakan bom fusi pertama buatan Amerika Serikat yang praktis dan deliverable.
Bom ini menggunakan alumunium untuk casing-nya, tidak seperti besi baja yang digunakan Ivy-Mike. Di dalam casing silindernya tertanam silinder yang lebih kecil yang berisikan bahan fusi lithium deuteride (sekunder) dengan sebuah bom atom fisi pada sebuah bagian akhirnya. Bekerja di dalam bagian sekundernya adalah sebuah sebuah batang plutonium silindris (untuk pengapian/sparkplug), yang digunakan untuk memicu raksi fusi. Melingkupi rangkaian ini adalah sebuah tamper uranium alam.; ruang antara tamper dan casing membentuk sebuah terowongan radiasi untuk menuntun X-rays dari bagian primer ke sekunder. Gunanya X-rays di sini adalah untuk meng-compress bagian sekundernya, meningkatkan density dan temperatur deuterium ke level yang mengkondisikan reaksi termonuklir, dan meng-compress sparkplug untuk memicu kondisi supercriticality.
Bom ini mempunyai berat 10,7 ton dengan panjang 4,6 meter dan lebar 1,4 meter dan ditempatkan di kedudukannya di sebuah pulau buatan di atas karang di lepas pantai Namu Island, Bikini Atoll.
Saat diledakkan, dalam sedetik tercipta bola api dengan diameter seluas 7 km. Bola api ini terlihat di Kwajalein atoll, 450 km dari ground zero. Ledakannya meninggalkan kawah selebar 2km dan dalam 75 meter. Awan cendawan-nya mencapai ketinggian 14 km dan diamter hingga 11km dalm waktu semenit. Dalam waktu kurang dari 10 menit meluas hingga ketinggian 40km dan diameter 100km (meluas 6km permenitnya). Akibatnya wilayah awan seluas 7000 mil di lautan Pasifik terkontaminasi termasuk pulau-pulau kecil seperti Rongerik, Rongelap dan Utirik.
1. Tsar Bomba (Bom Terbesar Dalam Sejarah Umat Manusia)
Pada tanggal 10 Juli 1961 Sekjen Soviet Nikita Khrushchev memulai suatu proyek bom nuklir terbesar yang pernah dibuat manusia. Khrushchev menyetujui proyek ini di saat situasi tegang di era perang dingin, bersamaan dengan mulai dibangunnya tembok Berlin 13 Agustus 1961.
Tsar Bomba adalah sebuah bom hidrogen tiga stage berkekuatan 50 megaton yang daya ledaknya setara dengan 10 kali seluruh bom yang diledakkan pada Perang Dunia II termasuk bom-bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.
Bom hidrogen tiga stage ini, seperti halnya bom-bom hidrogen lainnya, menggunakan bom fisi primer untuk memicu sebuah termonuklir sekunder, dan kemudian menggunakan energi dari ledakan yang dihasilkan untuk memicu termonuklir tambahan yang jauh lebih besar. Fakta menunjukkan bahwa Tsar Bomba memiliki sejumlah stage ketiga-nya dan bukan hanya satu yang sangat besar.
Awalnya bom monster tiga stage ini didesain berkekuatan 100 megaton, tapi resiko sampah radioaktif-nya terlalu besar. Untuk membatasi sampah radiasi, stage ketiga, dan mungkin juga stage kedua, memiliki sebuah tamper dari timah dan bukannya tamper fusi uranium-238 (yang dengan hebat bisa memperbesar reaksi melalui proses fisi atom-atom uranium dengan neutron-neutron cepat dari reaksi fusi). Hal ini
menghilangkan proses fisi cepat dengan neutron-neutron stage fusi-nya, sehingga diperkirakan 97% dari total energi yang dihasilkan berasal dari proses fusi sendirian (berarti pula menjadi bom nuklir paling "bersih" yang pernah dibuat, yang menghasilkan sampah radioaktif paling kecil). Hal ini sangat dihargai karena kebanyakan sampah radioaktif dari suatu test bom nuklir akan mengganggu populasi makhluk hidup.
Komponen-komponen bom ini didesain oleh sebuah tim yang dipimpin oleh Julii Borisovich Khariton dan beranggotakan Andrei Sakharov, Victor Adamsky, Yuri Babayev, Yuri Smirnov, dan Yuri Trutnev.
Tsar Bomba diterbangkan ke lokasi pengujiannya oleh sebuah Tu-95V yang telah dimodifikasi dan terbang dari Kola peninsula dengan pilot Mayor Andrei Durnovtsev. Pesawat ini ditemani sebuah Tu-16 Observer yang bertugas memonitor kondisi udara dan mendokumentasikan pengujian bom ini. Keduanya dicat dengan cat khusus untuk menimalisir panas.
Bom yang dibawa memiliki berat 27 ton ukurannya denkian besar dengan panjang 8 meter dan diameter 2 meter hingga Tu-95V harus memiliki pintu khusus dan merelakan tanki bahan bakarnya dipindahkan. Tsar bomba di pasangkan pada sebuah parasut seberat 800 kg untuk menghambat laju jatuhnya agar kedua pesawat masih bisa terbang menjauhinya 45 km dari ground zero.
Tsar Bomba diledakkan pada tanggal 30 Oktober 1961 pukul 11:32 di atas Mityushikha Bay yang merupakan lokasi pengujian bom (Sukhoy Nos Zone C), sebelah utara Arctic Circle di Novaya Zemlya Island, Laut Arctic. Bom ini dijatuhkan dari ketinggian 10,5 km dan didesain untuk meledak pada ketinggian 4 km di atas permukaan tanah dengan menggunakan sensor barometrik.
0 komentar:
Posting Komentar