Kamis, 15 Maret 2012

Mendengkur Bukan karena Mengantuk Lho, Tapi...

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang menyepelekan mendengkur. Padahal, mendengkur bisa dikategorikan penyakit berbahaya. Sebab, mendengkur merupakan salah satu gejala penyakit Obstrutuktive Sleep Apnea (OSA), sebuah penyakit dimana terdapat potensi pernapasan berhenti selama tidur.
Pakar Kesehatan Tidur, Rimawati Tedjasukmana, Sp.S, RPSGT, mengatakan sebagian masyarakat masih menganggap ngorok adalah gejala seseorang terlalu lelah. Padahal itu merupakan anggapan yang keliru. "Itu anggapan yang keliru lho," kata dia saat berbicara dalam workshop 'Bahaya Dibalik Mendengkur' di Jakarta, Kamis (14/3).

Rima menjelaskan, mendengkur itu merupakan akibat dari otot-otot dari langit-langit mulut, lidah dan tenggorokan mengalami relaksasi pada saat tidur. Ketika relaksasi, terjadi obstruksi parsial jalan nafas. "Akibat dari obstruksi itu jaringan di jalan napas bergetar dan menimbulkan suara mendengkur," papar dia.
Dalam kasus OSA, lanjut Rima, otot-otot yang mengalami relaksasi jumlahnya terlalu banyak. Akibatnya penderita sering ngorok pun tak bisa terhindarkan. Hal ini terjadi selama 10 sampai 20 detik dan dapat menurunkan tingkat oksigen dalam darah.
"Individu yang mengalami OSA akan terbangun dan merasa sesak napas dalam beberapa detik. Selain itu juga mendengus, tersedak atau suara terengah-engah. Pola ini dapat berulang 5 sampai 30 kali bahkan lebih dalam setiap jam, sepanjang malam," ungkapnya.
Menurut Rima, gangguan inilah yang menyebabkan seseorang tidak terlihat nyaman saat beristirahat. Perlu diketahui pula, lanjutnya, penderita OSA tidak menyadari tidur mereka terputus. "Mereka lalu berpikir tidurnya begitu nyenyak sepanjang malam," tuntas dia.

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

 
 
Copyright © MXM BERBAGI INFO
Blogger Theme by Blogger Designed and Optimized by Tipseo