Malaysia membungkus wisatanya lewat slogan Malaysia Truly Asia. Sekali berkunjung, wisatawan dapat menikmati beragam budaya Asia, khususnya Asia Tenggara. Termasuk budaya dari Indonesia.
Maka itu jangan heran kalau Kuda Kepang atau yang lebih dikenal sebagai Kuda Lumping di Indonesia, menjadi salah satu 'dagangan' Malaysia. Dalam situs rsemi Pariwisata Malaysia, negeri jiran ini mengakui bahwa atraksi kuda kepang yang ditawarkan berasal dari Jawa, Indonesia.
Masuk ke bagian Culture & Heritage, laman Pariwisata Malaysia menjelaskan bahwa Kuda Kepang adalah tarian tradisional yang dibawa imigran Jawa ke Johor. Tarian ini merupakan dramatisasi kisah kejayaan pada Perang suci Islam. Penari, menunggangi kuda buatan dan diiringi perkusi seperti drum, gong, dan angklung.
Di Indonesia, Kuda Lumping yang juga disebut jaran kepang adalah tarian tradisional Jawa yang menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu yang dianyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda. Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka warna.
Biasanya, ada atraksi pendukung berbau mistis dalam pagelaran tarian ini, seperti kesurupan, memakan beling, dan kekebalan tubuh terhadap deraan pecut.
Sebelumnya, Menteri Penerangan dan Kebudayaan Malaysia Rais Yatim menyinggung Kuda Kepang saat mengomentari protes masyarakat Indonesia terkait isu klaim tarian Tor-tor dan Gordang Sambilan oleh Malaysia.
"Insya Allah, kami akan mengukuhkan tarian Tor-tor dan tetabuhan itu (Gordang). Seperti kami sudah mengukuhkan Zapin, Dongdang Sayang, dan Kuda Kepang," kata dia. Menurutnya, Kuda Kepang adalah tarian yang lazim dipraktikkan di Jawa dan Johor.
Rais juga menegaskan Malaysia terdiri dari berbagai etnis yang berasal dari berbagai negara, mulai dari Minangkabau, Bugis, Jawa, Sunda, Kalimantan. Sehingga, mereka berhak mengembangkan budaya nenek luhur mereka di Malaysia.
Tak cuma tarian asal Indonesia, Malaysia juga menjual tarian Malay Mak Yong yang berasal dari Patani, Thailand bagian selatan. Kuda Lumping dan Malay Mak Yong disejajarkan bersama silat, tarian Lilin, barongsai, Bhangra, dan tarian asal Portugis, Branyo.
Masuk ke bagian Culture & Heritage, laman Pariwisata Malaysia menjelaskan bahwa Kuda Kepang adalah tarian tradisional yang dibawa imigran Jawa ke Johor. Tarian ini merupakan dramatisasi kisah kejayaan pada Perang suci Islam. Penari, menunggangi kuda buatan dan diiringi perkusi seperti drum, gong, dan angklung.
Di Indonesia, Kuda Lumping yang juga disebut jaran kepang adalah tarian tradisional Jawa yang menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu yang dianyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda. Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka warna.
Biasanya, ada atraksi pendukung berbau mistis dalam pagelaran tarian ini, seperti kesurupan, memakan beling, dan kekebalan tubuh terhadap deraan pecut.
Sebelumnya, Menteri Penerangan dan Kebudayaan Malaysia Rais Yatim menyinggung Kuda Kepang saat mengomentari protes masyarakat Indonesia terkait isu klaim tarian Tor-tor dan Gordang Sambilan oleh Malaysia.
"Insya Allah, kami akan mengukuhkan tarian Tor-tor dan tetabuhan itu (Gordang). Seperti kami sudah mengukuhkan Zapin, Dongdang Sayang, dan Kuda Kepang," kata dia. Menurutnya, Kuda Kepang adalah tarian yang lazim dipraktikkan di Jawa dan Johor.
Rais juga menegaskan Malaysia terdiri dari berbagai etnis yang berasal dari berbagai negara, mulai dari Minangkabau, Bugis, Jawa, Sunda, Kalimantan. Sehingga, mereka berhak mengembangkan budaya nenek luhur mereka di Malaysia.
Tak cuma tarian asal Indonesia, Malaysia juga menjual tarian Malay Mak Yong yang berasal dari Patani, Thailand bagian selatan. Kuda Lumping dan Malay Mak Yong disejajarkan bersama silat, tarian Lilin, barongsai, Bhangra, dan tarian asal Portugis, Branyo.
Dari bisnis pariwisatanya ini, Malaysia meraup pendapatan tidak sedikit. Terhitung pada 2011 lalu, pendapatan dari pariwisata mereka mencapai RM53,3 miliar atau setara dengan Rp173 triliun. Jumlah ini didapat dari 24,7 juta wisatawan yang menikmati liburan di negeri itu. (umi)
0 komentar:
Posting Komentar