Lagiii neee. Ketemu Treat bagus "Dulu yang sungainya kotor di sulap menjadi Istimewa"
postingan kli ini saya mengambil dari Treat di Kaskus seperti Postingan tadi :D
Saya buka Lounge ehh ada treat bagus saya buka aja dan saya repost aja di sini siapa tau tambah bermanfaat :D
saya kasih tau TS nya yaa. yang nge-post di kaskus.co.id
langsung to the point aja gan
Sejak lima tahun terakhir, penduduk Kota Seoul punya tempat menarik untuk bersantai. Demi melepas lelah dari kepenatan, warga ibukota Korea Selatan itu tidak lagi cuma menyambangi pusat perbelanjaan atau kafe-kafe, namun cukup berkunjung ke suatu kali bersih dan berjalan-jalan di sana tanpa dipungut biaya.
Nama kali itu Cheonggyecheon. Terletak di jantung kota, kali itu juga mampu menarik minat para turis lokal dan mancanegara. Cheonggyecheon benar-benar menawarkan daya tarik tersendiri.
postingan kli ini saya mengambil dari Treat di Kaskus seperti Postingan tadi :D
Saya buka Lounge ehh ada treat bagus saya buka aja dan saya repost aja di sini siapa tau tambah bermanfaat :D
saya kasih tau TS nya yaa. yang nge-post di kaskus.co.id
Langsung saja ke Pembahasan-nya entar malah kejauhan hiihhhi
WARNING
1. Baca dulu gan sebelum komen
2. Mohon berikan sama memberi
3. Mohon dikoment tapi No junk
4. Komeng yang bermutu
5. Sihlakan Membaca
1. Baca dulu gan sebelum komen
2. Mohon berikan sama memberi
3. Mohon dikoment tapi No junk
4. Komeng yang bermutu
5. Sihlakan Membaca
langsung to the point aja gan
Sejak lima tahun terakhir, penduduk Kota Seoul punya tempat menarik untuk bersantai. Demi melepas lelah dari kepenatan, warga ibukota Korea Selatan itu tidak lagi cuma menyambangi pusat perbelanjaan atau kafe-kafe, namun cukup berkunjung ke suatu kali bersih dan berjalan-jalan di sana tanpa dipungut biaya.
Nama kali itu Cheonggyecheon. Terletak di jantung kota, kali itu juga mampu menarik minat para turis lokal dan mancanegara. Cheonggyecheon benar-benar menawarkan daya tarik tersendiri.
Suasananya cukup tenang walau di atasnya berlalu-lalang beragam kendaraan bermotor. Sisi kiri dan kanan kali itu disediakan jalur khusus untuk pejalan kaki, sehingga mereka bisa merasakan langsung kesejukan udara sekaligus mendengarkan aliran air yang menenangkan.
Kali sepanjang hampir 6 km itu dulunya sangat kumuh, bahkan menjadi jamban dan tempat buang sampah bagi banyak orang. Menurut laman pemerintah Seoul, setelah Perang Korea (1950-1953), Cheonggyecheon menjadi lokasi pemukiman kaum pendatang yang ingin mengadu nasib di ibukota.
Pada dekade 1970-an, Cheonggyecheon berubah fungsi menjadi salah satu simbol "modernisasi" Korsel. Kali itu dibangun banyak tiang pancang dan beton untuk pembangunan jalan layang.
Namun, pada 2003, walikota Seoul saat itu, Lee Myung-bak melakukan perubahan revolusioner. Lee, yang kini sukses menjadi presiden Korsel berkat visinya yang ramah lingkungan, ingin Cheonggyecheon kembali kepada statusnya semula sebagai anak sungai kecil yang mengalir di jantung ibukota.
Jalan-jalan layang di atas kali itu disingkirkan, begitu pula dengan tiang pancang dan lapisan beton yang menutupnya. Maka, dua tahun kemudian, Cheonggyecheon "lahir kembali" sebagai kali sungguhan dan kini menjadi salah satu kebanggaan Seoul sebagai ibukota moderen yang turut memperhatian kelestarian lingkungan hidup.
Menurut keterangan pemerintah Seoul, kelahiran kembali kali itu bahkan turut menurunkan tingkat polusi udara dan kian menyejukkan udara di tengah kota.
Berikut perbandingannya
Kali sepanjang hampir 6 km itu dulunya sangat kumuh, bahkan menjadi jamban dan tempat buang sampah bagi banyak orang. Menurut laman pemerintah Seoul, setelah Perang Korea (1950-1953), Cheonggyecheon menjadi lokasi pemukiman kaum pendatang yang ingin mengadu nasib di ibukota.
Pada dekade 1970-an, Cheonggyecheon berubah fungsi menjadi salah satu simbol "modernisasi" Korsel. Kali itu dibangun banyak tiang pancang dan beton untuk pembangunan jalan layang.
Namun, pada 2003, walikota Seoul saat itu, Lee Myung-bak melakukan perubahan revolusioner. Lee, yang kini sukses menjadi presiden Korsel berkat visinya yang ramah lingkungan, ingin Cheonggyecheon kembali kepada statusnya semula sebagai anak sungai kecil yang mengalir di jantung ibukota.
Jalan-jalan layang di atas kali itu disingkirkan, begitu pula dengan tiang pancang dan lapisan beton yang menutupnya. Maka, dua tahun kemudian, Cheonggyecheon "lahir kembali" sebagai kali sungguhan dan kini menjadi salah satu kebanggaan Seoul sebagai ibukota moderen yang turut memperhatian kelestarian lingkungan hidup.
Menurut keterangan pemerintah Seoul, kelahiran kembali kali itu bahkan turut menurunkan tingkat polusi udara dan kian menyejukkan udara di tengah kota.
Berikut perbandingannya
Klik Untuk Memperbesar
Mirip kaya sungai/kali di Sekitar Kita-kan gan
Dan kini berubah menjadi kali yang lebih sehat
Dan kini berubah menjadi kali yang lebih sehat
tuh gan, keren + jernih bgt kan andai sungai di sini dibikin seperti itu sayang sekali pemerintah disini tidak bgtu tegas menggusur bangunan di pinggir sungai sedih juga ada orang pada gk sadar2 ngebuang sampah sembarang
Mereka saja bisa membuat kali yang dulunya ladang sampah dan dilihatpun sudah muak, tetapi lihat sekarang sudah menjadi objek wisata bahkan tempat bermain.
Lalu bagaimana dengan Sungai di sekitar kita, mungkin bisa dimulai dari hal kecil Tidak membuag Sampah sembarangan, dan masih banyak kali yang lainnya. Sekarang tergantung dari diri sendiri dan kesadaran pemerintah untuk merelokasikannya
SUMBER
Sumber > kaskus.co.id
#Bagaimana Pendapat Kalian, Orang Baik Pasti Meningalkan Jecak dengan Berkomentar :D
Mereka saja bisa membuat kali yang dulunya ladang sampah dan dilihatpun sudah muak, tetapi lihat sekarang sudah menjadi objek wisata bahkan tempat bermain.
Lalu bagaimana dengan Sungai di sekitar kita, mungkin bisa dimulai dari hal kecil Tidak membuag Sampah sembarangan, dan masih banyak kali yang lainnya. Sekarang tergantung dari diri sendiri dan kesadaran pemerintah untuk merelokasikannya
SUMBER
Sumber > kaskus.co.id
#Bagaimana Pendapat Kalian, Orang Baik Pasti Meningalkan Jecak dengan Berkomentar :D
0 komentar:
Posting Komentar